Pengembangan Instrumen Evaluasi Bahasa Terstandar: UPT Bahasa UIN Sunan Kudus Gelar FGD Penyempurnaan Soal Tes Bahasa Arab dan Inggris

Blog Single

Kudus, 27 Mei 2025 – UPT Bahasa UIN Sunan Kudus menggelar Focus Group Discussion (FGD) penyusunan soal tes standar bahasa Arab dan Inggris sesi ke-2 dan ke-3 pada 26-27 Mei 2025 di Ruang Meeting Rumah Jurnal Gedung Perpustakaan. Kegiatan yang menghadirkan 20 pakar bahasa (10 dosen bahasa Arab dan 10 dosen bahasa Inggris) ini fokus pada evaluasi mendalam terhadap bank soal yang telah disusun sebelumnya.

Selama dua hari penuh, para peserta berkumpul untuk menyempurnakan instrumen evaluasi kompetensi bahasa yang akan menjadi standar baru di lingkungan UIN Sunan Kudus. "FGD ini merupakan tahap krusial dalam memastikan soal-soal yang kita susun benar-benar valid, reliable, dan sesuai dengan kebutuhan akademik baik bagi civitas academica UIN Sunan Kudus maupun masyarakat umum," tegas Dr. Muhammad Ivan Alfian, M.Pd., Kepala UPT Bahasa UIN Sunan Kudus.

Peserta FGD terlibat dalam diskusi intensif untuk mengevaluasi setiap aspek soal, mulai dari tingkat kesulitan, relevansi dengan pengukuran kompetensi bahasa melalui framework CEFR, hingga kesesuaian dengan standar internasional. "Kami tidak hanya menyusun soal, tapi menciptakan alat ukur kompetensi bahasa yang terstandar untuk menjawab tantangan pendidikan masa kini," ujar Dr. Abdul Mutholib, M.Pd., salah satu pakar bahasa Arab yang hadir.

Sesi kerja menghasilkan berbagai penyempurnaan signifikan, termasuk penyesuaian format soal dengan sistem digital-based test yang sudah diterapkan saat ini. "Kami ingin memastikan soal yang dihasilkan tidak hanya berkualitas, tetapi juga adaptif dengan perkembangan teknologi evaluasi bahasa serta mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan konteks akademik kontemporer," tambah Taranindya Zulhi Amalia, M.Pd., selaku dosen bahasa Inggris.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penyusunan alat ukur kemampuan bahasa Arab dan Inggris yang dimulai sejak awal tahun 2025. Hasil akhirnya akan menjadi acuan utama untuk tes kompetensi bahasa Arab (IKNA) dan bahasa Inggris (KEPT) di UIN Sunan Kudus. "Dalam waktu dekat, kita akan memiliki instrumen evaluasi bahasa yang setara dengan standar internasional, namun tetap mengakar pada nilai-nilai keislaman," tutup Dr. Ivan penuh optimisme.

Dengan penyempurnaan ini, UIN Sunan Kudus semakin memperkuat posisinya sebagai pelopor pengembangan bahasa asing di lingkungan perguruan tinggi keagamaan di Indonesia.

Share this Post1:

Galeri Photo